Bulusaraung,17 agustus 2016

9:06 AM 1

Kabupaten pangkep memiliki cukup banyak gugusan gunung salah satunya gunung bulusaraung, Gunung Bulusaraung berada di desa Tompo Bulu kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan dan merupakan bagian dari Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung. Besar niat saya dan teman tuk  ingin menyaksikan pengibaran bendera merah putih di puncak gunung bulusaraung dan ingin melihat langsung keindahan pesona alam dari ketinggian 1353 mdpl bulusaraung.
Untuk mencapai titik awal pendakian gunung ini, kita bisa menggunakan kendaraan darat baik sepeda motor ataupun mobil. Tapi saya dan temanku hanya mengunakan motor untuk sampe kesana dengan durasi tempuh sekitar satu setengah jam dari tempat awal kita berangkat yaitu kita kumpul di tugu bambu runcing. Saya ingin merasakan pendakian dengan durasi tempuh yang relatif singkat dan tidak terlalu menguras stamina. 

Sebelum memulai pendakian kami di haruskan melakuka registrasi dan biaya perkiran motor di kantor desa tompo bulu. Kami dikenakan biaya regist kebetulan kami 4 orang jadi biaya 37000.
Kami pun siap melanjutkan pendakian dimulai jam 09.00 . Yang saya tau dari informasi teman saya yang perna kesana sebelumnya untuk mencapai puncak bulsar ada 10 pos, dengan jarak antar pos yang cukup pendek. Track yang relatif terjal dan panjang terdapat di pos 3 menuju pos 4, pos 7 menuju pos 8, dan pos 9 menuju pos 10 (puncak). Sisanya terdiri dari track yang cukup landai, meski track cukup terjal masih sesekali ditemui.







Langkah demi langkah, dan kami pun tiba di pos 2, dan panas di badan dan cucuran keringat membasahi baju kami pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dan sesekali kami istirahat si setiap sampai di pos, Dan setiap melanjutkan perjalana kami harus bergantian membawah carel yang lumayan cukup berat, lanjut giliran saya dari pos 4 sampat ke pos 7 beberapa kali dapat pendakian yang terjal Tepat pukul 10.35 menit ternyata kami sudah sampai di Pos 8 (di tandai dengan adanya menara), kami beristirahat sejenak, dan setelah itu kami melanjutkan lagi perjalanan ke Pos 9.

Kami pun sampai di pos 9. dominan pendaki biasanya bermalam dulu di lokasi camp pos 9 sebelum mendaki ke puncak keesokan paginya. Lokasi camp di pos 9 ini sangat ideal, tanah yang datar, jejeran pohon yang rapat sebagai pelindung dari angin, teduhnya pepohonan melindungi kita dari sengatan matahari di siang hari, pempersiapkan peralatan camp dan memasa tenda sebagai tempat istirahat kami dan tak lupa hammuck di gantungkan. di pos 9 ini terdapat sumber air yang berjarak sekitar 15 menit dengan jalur yang agak terjal dari lokasi camp. Lumayan Cukup jauh, makanya salah satu perlengkapan yang sebaiknya dibawa dalam pendakian Bulusaraung ini adalah jerigen air.

Setelah tenda terpasang, kebetulan teman membawa bekal nasi kuning 2 bungkus yang di belinya sebelum berangkat. Kami pun berempat makan suasana yang seperti inilah yg slalu ingin di ciptakan kekompakan dan kebersamaan.makan pun selesai saya penasaran dengan sumber air yang disini. Saya pun membawah cerigen tuk persiapan masak entar malam. 

Biasanya para pendaki bermalam dulu di lokasi camp, tp tidak dengan saya, penasaran yang cukup tinggi saya pun berinisiatip melanjutkan pendakian tuk menuju pos 10 sebagai pos puncak bulusaraung dengan tak lupa mengajak mengajak salah satu teman saya. Pendakian pun dilanjutkan dan mendapati jalur yang terjal tuk sampai kepuncak. Akhirnya kami pun sampai terbayarkanlah rasa lelah ini,dengan hembusan angin yang kencang sembari melihat kebawah tuk melihat 

menikmati jejeran jejeran karts terbesar ke-2 dunia di sekeliling kita. Ketinggian puncak Bulusaraung ini berada di titik 1353 mdpl. Meskipun tidak terlalu tinggi dibanding gunung lain di Sulawesi Selatan seperti, Bawakaraeng, Lompobattang atau Latimojong, namun view dari puncak gunung ini tidak kalah indahnya. Apalagi jika kondisi cuaca sedang cerah tanpa kabut. Pola-pola dari jejeran gunung yang tidak beraturan bisa dinikmati sejauh mata memandang. Suhu yang sejuk menghampiri dingin juga membuat kita tetap nyaman menikmati pemandangan sekitar
.

Setelah puas menyaksikan keindahan di atas puncak bulsar. Kami pun bergegas kembali ke pos 9 tempat camp kita karna takutnya kemalaman di jalan karna kami tidak membawah senter. Tepat jam 7 malam hawa dingin pun menyelimuti saya pun menyiapkan jaket dan slepin bed tuk di pake istirahat.

Suasana malam di camp pun begitu ramai beberapa regu tim memainkan gitar sambil menyanyikan lagu dengan teriakan. Dan beberapa para pendaki yang baru datang ada yang datangx jam 02.00.luar biasa sekali tekatnya.

Suasana pagi pun dengan penuh semangat kami bergegas tuk melakukan pendakian ke pos 10 guna ingin melihat sunrise(fajar) jam 05.30 tak lupa berdoa seblum melakukan pendakian.dan bukan cuma ingin menyaksikan sunrise yang paling utama itu menyaksikan pengibaran bendera merah putih di puncak bulsar.

Tepat jam 07.00 terdengar gemuruh lagu indonesia raya dan perlahan lahan bendera pun bergeser naik ke ujung tiang. Hiduplah indonesia raya, rasa bahagia pun menyelimutiku inilah kemerdekaan kami.

Setelah menikmati suasana yang bersahaja dengan cuaca yang begitu bersahabat. Kami pun siap melanjutkan perjalanan pulang. Karna 3 dari tim kami termaksud saya kebagian tugas dari kantor untuk mengikuti acara penurunan bendera di alun" pangkep. Perjalanan pulang yang lebih cepat satu jam dari pendakian membuat kami sampai ke pos 1 sebelum duhur. Para pendaki taklupa membawah sampahnya turung.

like this yahh