PILIHAN INVESTASI DIPASAR MODAL

7:06 AM
PILIHAN INVESTASI DIPASAR MODAL






    OLEH :
RUANGAN KEUANGAN II
KELOMPOK 5
Ø  RISMAWATI                              1460302098
Ø  JUSMIATI                                   1460302075

Dosen Pembimbing
                                                            Hj. Andi Tenri Uleng Akal,SE.,MM.                     

 SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN (STIM)
YAYASAN PERGURUAN ISLAM MAROS
2015/2016

DAFTAR ISI
Sampul.........................................................................................................          i
Kata pengantar.............................................................................................          ii
Daftar isi......................................................................................................          iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang.............................................................................................          1
1.2  Rumusan masalah........................................................................................          2
1.3  Tujuan..........................................................................................................          2
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Investasi.........................................................................          3
A.    Investasi di Pasar Modal............................................................          4
B.     Jenis-Jenis Investasi...................................................................          6
2.2    Klarifikasi Investasi..........................................................................          7
2.3    Manfaat dan Tujuan Investasi..........................................................          10
2.4    Faktof-faktor yang mempegaruhi tingkat investasi..........................          12
2.5    Resiko Investasi...............................................................................          13
BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan.................................................................................................          17
3.2  Saran............................................................................................................          19
DAFTAR PUSTAKA

Kata pengantar


                                                                                         Maros,17 Oktober 2016   
                                                                                                Penyusun, 
                                                                                                                 
                                                                                               Kelompok  5







BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Investasi merupakan salah satu cara sebuah organisasi atau perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan kas jika terjadi surplus. Dengan berinvestasi maka dana yang terdapat dalam perusahaan tidak menganggur. Investasi dapat dimaksud sebagai akumulasi dari suatu bentuk aktiva untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan datang.
Dengan adanya investasi maka organisasi mengharapkan beberapa keuntungan yaitu terjaminnya manajemen kas, terciptanya hubungan yang erat dan memperkuat keuangan suatu organisasi. Investasi merupakan unsur yang sangat penting dalam organisasi. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh organisasi akan dijadikan sebagai dasar penilaian manajemen kas suatu organisasi.
Penilaian kinerja perusahaan ini sebagian atau seluruhnya dapat dinilai dari penggunaan kas untuk investasi. Bagi suatu organisasi investasi adalah cara untuk menempatkan kelebihan dana sedangkan untuk organisasi lainnya investasi merupakan sarana untuk mempererat hubungan bisnis atau memperoleh suatu keuntungan perdagangan. Apapun motivasi suatu organisasi dalam melakukan investasi tetap merupakan  sarana dalam menentukan posisi keuangan organisasi.
Kinerja investasi saat ini menunjukan trend positif yang cukup solid, bahkan disaat perekonomian global mengalami perlambatan, investasi menjelma menjadi salah satu komponen utama penopang pertumbuhan ekonomi menggantikan kinerja ekspor yang cenderung melambat. Investasi juga dapat  disebut  juga sebagai portofolio keuangan.
Investasi ekonomi dalam bidang ekonomi memiliki pengertian, sebuah penyertaan modal dengan jumlah tertentu untuk membiayai proses usaha dengan pembagian keuntungan sesuai dengan kesepakatan. Tapi dengan seiring perkembangan jaman, seperti sekarang ini. Banyak jenis investasi yang bisa kita lakukan dengan modal yang tidak terlalu besar. Investasi bisa dilakukan secara individu atau perorangan dengan berbagai macam tujuan investasi yang ada disekitar kita.
1.2 Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan investasi?
2.    Apa saja macam-macam investasi?
3.    Faktor apa sajakah  yang mempengaruhi tingkat investasi?
4.    Resiko apa saja dalam melakukan investasi?
1.3 Tujuan
1.    Untuk mempelajari dan memahami apa yang dimaksud dengan investasi
2.    Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis investasi
3.    Untuk mengetahui keuntungan dan resiko dalam melakukan investasi






BAB II
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Investasi
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi, istilah tersebut  berkaitan dengan akumulasi  suatu bentuk aktiva dengan  suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi  disebut  juga sebagai  penanaman modal.
 Investasi merupakan salah satu komponen pembentuk pertumbuhan ekonomi. Secara sederhana, investasi diartikan sebagai pengeluaran barang modal yang diarahkan untuk menunjang kegiatan produksi atau perluasan produksi (Samuelson dan Nordaus). Ini menjadikan investasi mempunyai multiplier effect yang luas karena tidak hanya mendorong sisi produksi, namun juga menstimulasi sisi komsumsi.
Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian dan produksi dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan produksi yang akan datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api atau pabrik. Investasi adalah suatu komponen dari PBD dengan rumus PBD = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y,i) Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahan lain kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
Dalam bebepa produk investasi dikenal sebagai efek atau surat berharga. Definisi efek adalah suatu instrumen bentuk kepemilikan yang dapat dipindah tangankan dalam bentuk surat berharga, saham atau obligasi, bukti hutang (promissory notes), bunga atau partisipasi dalam suatu perjanjian kolektif (Rights), garansi untuk membeli saham pada masa mendatang atau instrument yang dapat diperjualbelikan.
Investasi dalam bentuk penciptaan nilai tambah ekonomi, akan mendorong pembukaan dan perluasan lapangan pekerjaan, peningkatan pendapatan masyarakat, dan kemudian pada gilirannya akan menstimulasi konsumsi masyarakat dan kemudian memperdalam pasar domestik. Karena itu komponen investasi seringkali dijadikan patokan dalam menilai kualitas pertumbuhan ekonomi.
Dalam kerangka MP3EI, komponen investasi memainkan peran yang sangat stategis karena  kunci utama dalam mendorong pembangunan bidang infrastuktur konektivitas dan kegiatan ekoniomi dipusat-pusat  pertumbuhan. Pemerintah mendorong investor untuk melakukan penanaman modal pada koridor-koridor ekonomi dalam MP3EI melalui berbagai insentif fiscal, perbaikan layanan perijinan investasi, stabilitas makro ekomomi, dan kepastian serta perlindungan hukum.

A.  Investasi Di Pasar Modal
       Investasi yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Tabungan dari sektor rumah tangga melalui institusi-intitusi keuangan akan mengalir ke sektor perusahaan. Apabila para pengusaha menggunakan uang tersebut untuk membeli barang-barang modal , pengeluaran tersebut dinamakan investasi.
       Investasi adalah pengeluaran penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi yang akan menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana yang ada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi dibedakan menjadi dua yaitu:
Investasi pada financial assets, dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, dan lainnya. Atau dilakukan di pasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, waran, opsi, dan lainnyaInvestasi pada real assets, diwujudkan dalam bentuk pembelian assets produktif, pendirian pabrik, pembukaan tambang, dan pembukaan perkebunan.
Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi investasi.
1.    Tingkat Pengembalian yang Diharapkan (Expected Rate of Return)
Faktor ini sangat dipengaruhi oleh kondisi internal maupun eksternal perusahaan. Kondisi internal adalah tingkat efisiensi pada proses produksi dan distribusi, kualitas sumber daya manusia, maupun tingkat teknologi yang digunakan. Adapun kondisi eksternal adalah perkiraan tingkat produksi, pertumbuhan ekonomi domestik maupun internasional dan kebijakan pemerintah.
2.    Tingkat Bunga
Faktor utama yang menentukan biaya investasi adalah tingkat bunga pinjaman. Semakin tinggi tingkat bunga pinjaman maka biaya investasi semakin mahal.
3.    Ketersediaan Faktor-Faktor Produksi
Berbicara tentang produksi tidak lepas dari faktor produksi yang digunakan. Ketersediaan faktor produksi yang banyak dan mudah didapat akan menarik minat berinvestasi. Misal: Indonesia memiliki penduduk yang besar (merupakan aset tenaga kerja dan pasar bagi produk yang dihasilkan) dan kekayaan alam yang banyak. Kondisi ini akan menarik minat investor baik dari dalam negeri maupun luar negeri.



4.    Peluang Pasar
            Suatu keputusan investasi tidak akan menguntungkan apabila tidak memiliki pasar. Semakin besar pasar bagi hasil produksi maka investasi akan semakin menguntungkan.
5.    Iklim Usaha yang Kondusif
            Kebijakan pemerintah pusat maupun daerah yang mendukung iklim investasi akan menarik minat investor. Misal: pemerintah memberikan kemudahan dalam perizinan usaha, perbaikan infrastruktur, dan sebagainya.
6.    Terjaminnya Keamanan dan Stabilitas Politik
Suatu daerah atau negara yang sering terjadi konflik atau kerusuhan, akan mengurangi minat investor. Pelaku investasi tidak mau berisiko terhadap keamanan aset usahanya apabila pemerintah maupun masyarakat tidak menjaga keamanan. Terdapat hubungan yang erat antara tingkat keamanan dan stabilitas politik.

B.  Jenis-Jenis Investasi
1.      Jenis Investasi berdasarkan Asetnya
Jenis investasi berdasarkan asetnya merupakan penggolongan investasi dari aspek modal atau kekayaan. Investasi berdasarkan asetnya terbagi atas dua jenis, yaitu real asset dan financial asset.
Real Asset adalah investasi yang berwujud seperti gedung-gedung, kendaraan dan lain sebagainya, sedangkan Financial Asset merupakan dokumen (surat-surat) klaim tidak langsung dari pemegangnya terhadap aktivitas riil pihak yang menerbitkan sekuritas tersebut.
2.      Jenis Investasi berdasarkan Pengaruhnya
Jenis investasi menurut pengaruhnya merupakan investasi yang didasarkan pada faktor-faktor yang memengaruhi atau tidak berpengaruh dari kegiatan investasi. Jenis investasi berdasarkan pengaruhnya dapat dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu investasi autonomus (berdiri sendiri) dan Investasi Induces (memengaruhi atau menyebabkan).
Investasi Autonomus adalah investasi yang tidak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, bersifat spekulatif. Contoh investasi ini : pembelian surat-surat berharga.
Investasi Induced ialah investasi yang dipengaruhi kenaikan permintaan akan barang dan jasa serta tingkat pendapatan. Contoh investasi ini : penghasilan transitori, yaitu penghasilan yang diperoleh selain dari bekerja, seperti bungan dan sebagainya.

3.      Jenis Investasi berdasarkan Sumber Pembiayaannya
Jenis investasi berdasarkan sumber pembiayaannya merupakan investasi yang didasarkan pada asal-usul investasi yang diperoleh. Jenis investasi ini dapat dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu investasi yang besumber dari modal asing dan investasi yang bersumber dari modal dalam negeri.

4.      Jenis Investasi berdasarkan bentuknya.
Jenis investasi berdasarkan bentuknya merupakan investasi yang didasarkan pada cara menanamkan investasinya. Jenis investasi ini dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu investasi portofolio dan investasi langsung.
Investasi Portopolio dilakukan melalui pasar modal dengan instrumen surat berharga, contohnya seperti saham dan obligasi. Investasi langsung merupakan bentuk investasi yang dilakukan dengan membangun, membeli total, atau mengakuisi suatu perusahaan.
2.2    Klasifikasi Investasi
Investasi dibagi menjadi dua yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. Investasi jangka panjang merupakan kelompok aset nonlancar dan investasi jangka pendek merupakan kelompok investasi lancar.
1.    Investasi jangka pendek
Investasi jangka pendek merupakan penanaman modal oleh seseorang yang  jangka waktunya relative pendek. Investasi jangka pendek harus memenuhi karakteristik sebagai berikut :
·      Dapat segera diperjualkan/dicairkan.
·      Investasi tersebut ditunjukan dalam rangka manajemen kas, artinya pemerintah dapat menjual investasi tersebut tanpa timbul kebutuhan kas.
·      Beresiko rendah.
Beberapa bentuk penanaman dalam investasi pendek antara lain:
a.       Tabungan di bank
Tabungan di bank berarti dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan memperoleh suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank yang bersangkutan.
b.      Deposito
Deposito di bank merupakan suatu produk deposito yang hampir sama dengan produk tabungan, yang membedakan adalah dalam melakukan deposito tidak bisa diambil dalam waktu sesuai keinginan, kecuali jika uang tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu.
c.       Instrument pasar uang (mini market instruments)
Produk-produk minimarket fund yang popular di Indonesia adalah sertifikat bank Indonesia (SBI), refurecase-SBI, overnight interbank, negoatiable, corcertificate of deposit(NCD).
2.    Investasi jangka panjang
Investasi jangka panjang merupakan penanaman atau penyertaan sebagian kekayaan suatu perusahaan yang lain dengan maksud untuk meperoleh pendapatan tetap dan untuk menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut.
Beberapa bentuk penanaman dalam investasi jangka panjang antara lain :
a.    Saham
Saham ialah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli saham disuatu tempat, berarti  orang yang memiliki saham sama halnya dengan membeli sebagian perusahaan tersebut. Saham itu juga bisa dijual kepada pihak lain,baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut dengan capital gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya disebut capital loss.
b.    Reksadana
Reksadana yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama manajer investasi untuk kemudian diinvestasikan keaset financial lainnya. Dana ini biasanya disimpan di bank kustudian.
c.    Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi ialah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan ataupun membiayai suatu proyek pemerintah.
d.   Emas Batangan
Emas merupakan barang yang paling diterima di seluruh dunia setelah mata uang asing dari Negara-negara G-7 (sebutan bagi 7 negara yang memiliki perekonomian kuat, seperti Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Itali, Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari Negara-negara G7.
e.    Properti
Investasi dalam property yaitu investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
f.     Barang koleksi
Kelebihan
·         Barang koleksi tidak akan turun saat terjadi krisis ekonomi.
·         Nilainya bergantung pada usia, semakin lama semakin lama semakin mahal.
Kelemahan
·         Tidak akan mudah mendapatkan pembeli karena sifatnya sebagai barang khusus.
·         Orang membeli barang koleksi karena menggemari barang tersebut, bukan karena manfaatnya.
g.    Valuta asing
Kelebihan
·         Modal yang dibutuhkan fleksibel, tergantung kekuatan financial pemodal.
·         Pemodal bisa melakukan investasi ini secara individu tanpa harus masuk ke salah satu perusahaan pialang seperti pada investasi saham
·         Jika dibutuhkan mendesak, valuta asing bisa dicairkan sewaktu-waktu, antara lain melalui “Money Changer”.
Kelemahan 
·         Resiko membeli mata uang sangat besar, ini karena di Indonesia mata uang asing sangat fluktuatis nilai tukarnya dan sangat rentan terhadap kebijakan pemerintah.

h.    Asuransi unit link
Perusahaan asuransi di Indonesia begitu banyak dan sudah menjamur dengan memasarkan dan memperkenalkan produk-produk unggulannya yang dipadukan dengan progam investasi dana pensiun.

2.3    Manfaat  dan Tujuan Investasi
Manfaat umum investasi untuk masa depan investor adalah sebagai berikut.;
a)    Memperoleh jaminan pendapatan tetap
b)   Mendorong gaya hidup hemat
c)    Mencegah adanya jeratan hutang
d)   Menciptakan kebahagiaan hidup dalam keluarga
Secara umum tujuan investasi memang mencari keuntungan. Adapun tujuan investasi jangka pendek ialah:
a)      Memanfaatkan kelebihan cashflow untuk sementara waktu
b)      Memperoleh tambahan dana
Sedangkan tujuan investasi jangka panjang yaitu:
1)      Untuk  memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain seperti bunga, royaliti, deviden, atau uang sewa dan lain-lainya.
2)      Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya  dana untuk  kepentingan social.
3)      Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui kepemilikan sebagian ekuitas perusahaan tersebut.
4)      Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar untuk produk yang dihasilkan.
5)      Untuk mengurangi persaingan diantara perusahaan-perusahaan yang sejenis.
6)      Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.

Berikut ini adalah tujuan seorang melakukan kegiatan investasi pada umumnya ;
1)      Memperoleh pengasilan atau return dimasa yang akan datang baik dari sector riil maupun sector financial. Untuk jangka pendek biasanya didapat dari sector  financial, Sedangkan untuk jangka panjang dari sector riil.
2)      Mengurangi atau menekan inflasi.
3)      Selain untuk memperoleh penghasilan, kegiatan investasi ini dapat menekan inflasi, karena dengan adanya kegiatan investasi uang yang beredar akan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang produktif sehingga menekan kegiatan konsumtif.
4)      Melindungi nilai terhadap kekayaan, sebab kekayaan yang tidak diproduktifkan suatu saat akan berkurang nilainya meski tidak digunakan.
5)      Mendorong adanya penghematan pajak. Ini karena pajak pertambahan nilai yang bisa kita bayar jika mengkonsumsi sesuatu akan berkurang. Tentu ini akan membuat kita hemat membayar pajak.
2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat investasi
1.    Tingkat pengembalian yang diharapkan (expected rate of return)
Kemampuan perusahaan menentukan tingkat investasi yang diharapkan sangat dipengaruhi oleh kondisi internal dan external perusahaan.
a.    Kondisi internal perusahaan
Kondisi internal adalah factor-faktor yang berada dibawah control perusahaan, misalnya tingkat efisiensi, kualitas SDM dan teknologi yang digunakan. Ketiga aspek tersebut berhubungan positif dengan tingkat pengembalian yang diharapkan.
b.    Kondisi external perusahaan
Kondisi eksternal yang perlu dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan akan investasi terutama adalah perkiraan tentang tingkat produksi dan pertumbuhan ekonomi domestic maupun internasional.
Selain pekiraan kondisi ekonomi, kebijakan yang ditempuh pemerintah juga dapat menentukan tingkat investasi. Kebijakan menaikan pajak, misalnya diperkirakan akan menurunkan tingkat permintaan akan agregat. Akibatnya tingkat investasi akan menurun. Factor social politik juga menentukan gairah investasi, juga social politik makin stabil maka investasi umumnya juga meningkat. Demikian pula factor keamanan (Kondisi keamanan Negara).
2.    Biaya investasi
Biaya perolehan suatu investasi mencangkup biaya perolehan lain disamping harga beli, seperti komisi broker, jasa bank, dan pemungutan oleh bursa efek. Yang paling menentukan biaya investasi adalah tingkat bunga dan pinjaman, makin tinggi tingkat bunganya maka biaya investasi makin mahal. Akibatnya minat berinvestasi semakin menurun. Namun tidak jarang, walaupun tingat bunga pinjaman rendah permintaan akan investasi tetap rendah. Hal ini disebabkan biaya total investasi masih tinggi. Factor yang mempengaruhi terutama adalah masalah kelembagaan.
a.    Marginal efficiency Of Capital, tingkat bunga, dan marginal efficiency of investment.
b.    Marginal efficiency of capital (MEC), investasi, dan tingkat bunga yang dimaksud dengan marginal efficiency of capital (MEC) atau efisiensi modal marginal (EMM) adalah tingkat pengembalian yang diharapkan dari setiap tambahan barang modal.
c.    Marginal efficiency of capital (MEC) dan marginal efficiency of investment (MEI)
Sama halnya dengan kurva permintaan akan investasi, kurva MEC secara nasional secara dapat diturunkan dengan menjumlahkan secara horizontal kurva-kurva MEC dari perusahaan-perusahaan yang ada dalam perokonomian, tetapi ada beberapa ekonomi yang tidak sependapat dengan cara penurunan kurva MEC. Padahal jika permintaan barang akan modal secara nasional meningkat, logikanya tingkat bunga akan naik. Akibatnya kenaikan permintaan akan investasi tidak sebesar kurva MEC. Kurva yang lebih relevan adalah kurva yang marginal efficiency of investment (MEI).

2.5 Resiko Investasi
Risiko adalah tingkat potensi kerugian yang timbul karena perolehan hasil investasi yang diharapkan tidak sesuai dengan harapan. Jorion (2000), menyatakan risiko sebagai volatility dari suatu hasil yang tidak diekspektasi, secara general nilai dari aset atau kewajiban dari bunga. Risiko juga dapat didefinisikan sebagai ketidakpastian dan berhubungan dengan fluktuasi kinerja produk investasi atau kemungkinan turun atau hilangnya dana dari sebuah produk.
Oleh karena itu, para investor di pasar modal harus dapat menyadari sungguh-sungguh bahwa secara teoritis setiap investasi yang dilakukan disamping mengharapkan keuntungan, investor juga harus sadar terdapat kemungkinan risiko atau kerugian. Selanjutnya perlu juga dipahami oleh para pemodal bahwa terdapat hubungan kuat dan positif antara tingkat keuntungan (return) yang diharapkan dengan tingkat resiko (risk).  Semua investasi memiliki resiko, namun dalam skala yang berbeda-beda. Semakin tinggi potensi keuntungan juga akan diikuti dengan semakin tingginya tingkat resiko dan sebaliknya semakin rendah potensi keuntungan akan semakin rendah pula risikonya.
Risiko merupakan besarnya penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return-ER) dengan tingkat pengembalian aktual (actual return). Semakin besar tingkat perbedaannya berarti semakin besar pula tingkat resikonya. Risiko dapat dibedakan menjadi:
·      Risiko sistematis(systematic risk)
Merupakan resiko yang tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang serentak mempengaruhi harga saham di pasar modal, misalnya perubahan dalam kondisi perekonomian, iklim politik, peraturan perpajakan, kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya.
·      Risiko tidak sistematis (unsystematic risk)
Merupakan risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi, karena resiko ini hanya ada dalam satu organisasi tertentu. Misalnya faktor struktur modal, struktur aset, tingkat likuiditas, tingkat keuntungan, dan lain sebagainya.
Risiko tidak sistematis diukur dengan varian residu atau abnormal return (ei). Nilai realitas merupakan nilai yang sudah pasti tidak mengandung kesalahan pengukuran, sebaliknya sebaliknya nilai ekspektasi merupakan harapan yang belum terjadi yang masih mengandung ketidakpastian. Perbedaan nilai ekspektasi dengan nilai realitas yang merupakan  kesalahan residu.
Dalam melaksanakan investasi, investor diharapkan memahami adanya beberapa resiko antara lain;
1.      Resiko financial
Yaitu resiko yang diterima oleh investor akibat dari ketidakmampuan emiten saham/ obligasi memenuhi kewajiban pembayaran deviden/ bunga serta pokok investasi.
2.      Resiko pasar
Yaitu resiko akibat menurunnya harga pasar substansial baik keseluruhan saham maupun saham tertentu akibat perubahan tingkat inflasi ekonomi, keuangan negara, perubahan manajemen perusahaan, atau kebijakan pemerintah.
3.      Risiko psikologis
Yaitu resiko bagi investor yang bertindak secara emosional dalam menghadapi perubahan harga saham berdasarkan optimism dan pesimisme yang dapat mengakibatkan kenaikan dan penurunan harga saham.
4.      Risiko likuiditas
Resiko ini berkaitan dengan kemampuan saham yang bersangkutan untuk dapat  segera diperjualbelikan tanpa mengalami kerugian yang berarti.
5.      Risiko tingkat bunga
Merupakan risiko yang timbul akibat perubahan tingkat bunga yang berlaku dipasar, biasanya risiko ini berjalan berlawanan dengan harga-harga instrument pasar modal.
6.      Risiko mata uang
Merupakan risiko yang timbul akibat pengaruh perubahan nilai tukar mata uang domestic (misalnya rupiah) terhadap mata uang negara lain (misalnya dolar).


7.      Risiko daya beli
Merupakan resiko yang timbul akibat pengaruh perubahan tingkat inflasi. Perubahan ini akan menyebabkan berkurangnya daya beli uang yang diinvestasikan maupun bunga yang diperoleh dari investasi, sehingga nilai riil pendapatan menjadi lebih kecil.



BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Berdasarkan isi pada makalah ini,dapat disimpulkan bahwa Investasi atau yang disebut sebagai penanaman modal adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi, istilah tersebut  berkaitan dengan akumulasi  suatu bentuk aktiva dengan  suatu harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.  Investasi merupakan salah satu kompunen pembentuk pertumbuhan ekonomi. Secara sederhana, investasi diartikan sebagai pengeluaran barang modal dengan jumlah tertentu yang diarahkan untuk menunjang kegiatan produksi atau perluasan produksi dengan pembagian keuntungan sesuai dengan kesepakatan suatu organisasi. Ini menjadikan investasi mempunyai multiplier effect yang luas karena tidak hanya mendorong sisi produksi, namun juga menstimulasi sisi komsumsi.
Seiring perkembangan jaman, seperti sekarang ini. Banyak jenis investasi yang bisa kita lakukan dengan modal yang tidak terlalu besar. Investasi bisa dillakukan secara individu atau perorangan dengan berbagai macam tujuan investasi yang ada disekitar kita. Pelaksanaan dari investasi dan komponen-komponen yang mendukung investasi itu sendiri. Investasi itu sendiri dibagi menjadi 2 bagian, yakni investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. investasi jangka pendek merupakan penanaman modal oleh seseorang yang jangka waktunya relative pendek. Beberapa bentuk penanaman dalam investasi pendek seperti tabungan di bank,  deposito, instrument pasar uang. Sedangkan Investasi jangka panjang merupakan penanaman atau penyertaan sebagian kekayaan suatu organisasi atau perorangan dalam jangka waktu yang panjang dengan maksud untuk memperoleh pendapatan tetap dan untuk menguasai atau mengendalikan organisasi tersebut. Contoh bentuk investasi ini seperti saham, reksadana, obligasi, investasi emas batangan, property, valuta asing,asuransi.       
Secara umum tujuan orang atau organisasi melakukan investasi adalah sebagai berikut;
1.    Memperoleh pengasilan atau return di masa yang akan datang baik dari sector riil maupun sector financial. Untuk jangka pendek biasanya didapat ari sector  financial, Sedangkan untuk jangka panjang dari sector riil
2.    Mengurangi atau menekan inflasi. Selain untuk memperoleh penghasilan, kegiatan investasi ini dapat menekan inflasi, karena dengan adanya kegiatan investasi uang yang beredar akan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang produktif sehingga menekan kegiatan konsumtif.
3.    Melindungi nilai terhadap kekayaan, sebab kekayaan yang  tidak diproduktifkan suatu saat akan berkurang nilainya meski tidak digunakan.
4.    Mendorong adanya penghematan pajak. Ini karena pajak pertanmbahan nilai yang bisa kita bayar jika mengkonsumsi sesuatu akan berkurang. Tentu ini akan membuat kita hemat membayar pajak.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat investasi seperti tingkat pengembalian yang diharapkan oleh suatu organisasi,biaya investasi yang ditentukan oleh tingkat bunga dan pinjaman,dan effesiensi modal marginal atau tingkat pengembalian yang diharapkan dari setiap tambahan barang modal.
Hal yang paling penting dalam berinvestasi adalah perlunya mengenali berbagai elemen resiko terhadap modal dalam jenis investasi yang akan kita pilih nantinya. Sangat penting untuk disadari bahwa semakin besar resiko terhadap modal yang kita keluarkan maka akan semakin tinggi pula potensi untuk pengembalian modal. Sebelum memutuskan untuk menginvestasikan dana kita maka harus mempertimbangkan beberapa hal penting seperti kemampuan membayar utang dimasa depan, kepemilikan dana  atau tabungan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari, dan kondisi ekonomi pasar.

3.2  Saran
Dalam berinvestasi,ada beberapa yang harus diingat bahwa selalu ada risiko akan kehilangan modal.oleh karena itu, sangat perlu mengetahui dengan benar asset-aset yang cocok untuk kita pilih utuk berinvestasi sesuai keinginan dan kebutuhan kita.
Pilihan baik sangat mempengaruhi dalam keberhasilan hidup, salah satunya adalah menentukan investasi. Kesuksesan bisnis juga bergantung pada bagaimana cara kita mengelola pilihan-pilihan yang ada. Karena pada hakikatnya ilmu ekonomi seperti bisnis dan investasi adalah mengenai pilihan.
Investasi sangat berkaitan dengan perencanaan keuangan untuk mencapai keuangan yang stabil dan terarah. Untuk menghindari kesalahan dalam berinvestasi, kita harus mampu menyesuaikan jenis investasi dengan stabilitas keuangan dan tujuan investasi itu sendiri.







DAFTAR PUSTAKA




Text Box: iii
 

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

4 comments

Write comments
Unknown
AUTHOR
November 8, 2016 at 7:47 PM delete

Hal ini untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa Kami menawarkan pinjaman pada tingkat bunga 2% untuk setiap jumlah yang dibutuhkan, di tempat tujuan apapun, untuk bisnis, perusahaan, perusahaan dan tujuan pribadi dalam hal dimengerti jelas dan ketentuan berlaku sekarang melalui емail kami:(susannahstearns@gmail.com)

Reply
avatar
Albee
AUTHOR
March 28, 2018 at 3:11 PM delete

logam mulia paling cocok buat invest jangka panjang. hatur nuhun.

Reply
avatar
sdsds
AUTHOR
August 3, 2018 at 12:24 PM delete

Investasi Kampung buah cikalong sangat laris di pasaran. Segera amankan unit yang Anda inginkan sebelum semua kavlingnya habis terjual.
Website Resmi Kampung Buah Cikalong : https://www.kampungbuahcikalong.co.id/

Reply
avatar
Dikares
AUTHOR
October 10, 2019 at 1:33 AM delete


Thanks infonya. Oiya ngomongin investasi, tiap investor perlu loh yang namanya diversifikasi untuk memitigasi risiko. Trus, apa aja sih yang perlu diperhatikan investor sebelum diversifikasi investasi? Bisa cek jawabannya di sini: diversifikasi investasi aman

Reply
avatar

like this yahh